Perjalanan mudik kali ini benar-benar tak seperti biasanya, banyak kejadian diluar kepala yang saya alami. waktu itu saya ada libur dikampus, saya manfaatkan waktu itu untuk pulang kampung. Rumah orang tua saya yang begitu jauh sama tempat tinggal sekarang ini yaitu di kota Bandung.
Sayapun tiba di terminal leuwi panjang Bandung, setelah memakan waktu 35 menit dari kosan. Sayapun menaiki bis Merak-Bandung. Nah tak lama bus ini memasuki tol, udah setengah jam perjalanan, ada seorang Bapak-bapak yang lanjut usia, beliau agak sedikit bingung, lalu yang si Ibu yang duduk disebelahnya bertanya “kenapa Pak”?, si Bapakpun seolah bertanya pada dirinya sendiri “kemana dus mie saya ya”? si Ibu bertanya kembali “ emang nyimpen dusnya dimana pak”? “saya nyimpen dua dus yang isinya oleh-oleh, dan tas untuk baju saya” jawab si Bapak.
Sayapun terbawa ikut bingung dengan si Bapak itu, mungkin dengan rasa perihatinya si Ibu memanggil kondektur untuk menghampirinya, “Mas si Bapak ini kehilangan dus miliknya, mungkin Mas bisa bantu” tanya si Ibu. Lalu kondektur itu menanyakan langsung pada si Bapak itu, dengan suara lantang, karena si Bapak itu agak mengalami gangguan pendengaran “Pak emang bapak nyimpen dusnya dimana”?? tak lama si Bapak itu terlihat seperti berfikir.
Tiba-tiba si Bapak itu mengatakan,”ooh iya yang satunya lagi saya tunda dirumah, karena terlalu berat”. Kondektur itupun langsung memusamkan mukanya “hmmm” sambil pergi kedepan supir” si Ibu hanya berkata “OOOH”(terlihat sperti yang kesal)
Maunya saya ketawa tapi, kalo situasinya kaya gini jadi gk enak sama orang lain, terpaksa deh saya tahan-tahan. Saya sebarkan kejadian yang baru saya lihat di status fb, hahaaa dan banyak komentar juga dari teman-teman.
Tibalah kami di Terminal Pakupatan Serang, kalo udah masuk serang udaranya udah beda banget sama sebelumnya, saat keluar bis udara langsung terasa, BEEES panasnya.... sayapun istirahat sejenak sebelum menaiki bis terahir menuju rumah, sambil duduk menunggu bis Tiba.
Saat bis tiba, saat saatnya yang muda menjadi terdepan, kenapa ? karena saat bbis ini dateng banyak calon penumpang yang masuk, sedangkan yang didalam bis aja belum keluar, hahahaaa saat saya mau masuk, ada seorang Ibu-ibu sebelah saya “eh, jangan masuk dulu, biarkan penumpoang turun dulu”. Eh tiba-tiba si Ibu yang tadi berusaha menerobos masuk ke bis, dengan rasa terpaksa langsung saya tarik tangannya, lalu saya berkata “biarkan mereka turun dulu” si Ibu itupun diam. Setelah semua penumpang didalam keluar, saatnya saya masuk.
Sebelum nunggu keberangkatan, karena bis biasanya nunggu waktu untuk berangkat. Banyak para pedangan dan pengamen masuk mencari nafkah,. Yang membuat perut saya sakit, ketika melihat seorang pengamen berkulit hitam yang berbusana layaknya orang padang pasir, dengan suara yang lantang dan membuat kuping sakit “Assalamualikum Warahmatullahiwabarokatu” awalnya kami yang berada didalam bis tidak merespon dia, lalu Diapun mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullahiwabarokatu” sekali lagi dengan suaranya yang lebih keras dari sebelumnya. Sayapun menjawab “Walaikumsalam” begitu juga dengan penumpang lainnya,, tak saya sangka sebelumnya ia mengaji didalam bis dengan suara lantang dan menyakitkan itu. “Wei ada Bang Mahdit” ucap orang lain. Lalu diapun menahan tawa sambil mengaji. Itu yang membuat saya semakin tak tertahan lagi untuk ketawa, dan hampir semuanya pada ketawa. Setelah selesai iapun langsung membuka sekantung tas untuk meminta sumbangan pada penumpang, dan saya pikir sumbangan itu tidak memuaskan, setelah selesai ia keluar, tak lama ia masuk kembali dan memulai pembukaan seperti biasanya “Assalamualaikum war............” belum ia selesai mengucapkan salam penumpang lain langsung menjawab dengan keras pula. “Walaikumsalam” iapun kembali mengaji, bukannya semua penumpang mendengarkan, ini malah kebalikannya, semua tertawa, orang yang ngaji itupun tertawa sambil mengaji, tak bisa dibayangkan, semua penumpang pada ketawa. Diapun terus mengaji sambil ketawa-ketawa kecil.
Bispun mulai berangkat, semua pedagang dan pengamen turun, dan setelah menempuh waktu tiga jam, saya tiba didepan rumah sore hari, seperti biasa, tiada hari tanpa update status “nyampe juga di kampung halaman”*status, dan malamnya saya membayangkan hari-hari yang saya lewati hari ini, dan ketawa-ketawa sendiri sambil istirahat.
Mohon persyaratan ikut #GoVlog dilengkapi, info klik http://www.vivanews.com/xl_govlog thanks.
ReplyDeleteSyarat yang kurang:
1. Artikel yang dilombakan wajib diposting di Twitter peserta lomba dengan mention @XL123 @VIVAnews @VIVAvlog dan Hashtag #GoVlog. Selain itu harus dicantumkan link artikel yang dimuat di VIVAnews dengan shortlink.
*Contohnya: Kisah Sekolah Kami http://bit.ly/Hjk8B #GoVlog @XL123 @VIVAnews.
2. Peserta lomba juga wajib memfollow @XL123 @VIVAnews @VIVAvlog